Jumat, 22 Agustus 2014

Karma Itu Ada

Berawal dari kisah nyata ku. Di cerpen ini aku ingin bercerita bahwa karma itu ada. Ini memang bukan kisah cinta pertamaku tapi inilah cinta yang benar-benar membuatku benar-benar merasakan rasa sayang. Awalnya aku dan dia tidak saling mengenal satu sama lain saling menegur pun tidak, saling bertatap mata apalagi. Dihari itu adalah hari pertama aku yang terpilih menjadi OSIS diberikan tangggung jawab untuk mengorientasikan siswa-siswi baru di SMA kami. Dia .. dan dia adalah seorang ketua OSIS dia sangat bertanggung jawab dengan apa yang ditugaskan dari Bapak/Ibu guru berikan kepadanya, iya memang benar adanya.
            “Tar itu ada anak cantik yang duduk dipaling pojok depan namanya ayu gak lo deketin aja?” salah satu sahabatnya menyeletuk “ah gak deh gue belom kenal banget sama dia apalagi dia murid baru” balas Tara sambil duduk ke bangku guru depan kelas. Itulah yang aku dengar sedikit dari percakapan mereka antara Tara dan sahabatnya dari SMP itu, aku tidak tau apa yang mereka bicarakan selanjutnya. Ya aku tidak peduli karena aku memang tidak terlalu mengenal apalagi dekat dengan Tara. Karena sudah terlalu sering menjalankan tugas sebagai OSIS di SMA dan tentunya bersama-sama ketua OSIS itu aku jadi tertarik kepadanya. “pengen deh gue punya bb biar bisa bbmn sama tara hehe” ucapku kepada salah satu temanku “loh lo suka sama dia? Emg harus apa lo punya bb? Smsn juga bisa kan hahaha..” temanku dengan tertawannya yang meledek “iya gue lumayan tertarik sama dia hehe.. ihh gengsi lah gue smsn, Sedangkan dia pake bb” jawab ku kesal, Karena pada saat itu aku memang belum punya gadget keren “yaudah lo minta aja sama orang tua lo beliin bb biar bisa minta pinnya si ketos tuh” jawab temanku sambil menyeruput minuman yang tadi ia beli dikantin“ahh gamau yang ada nanti gue diomelin” balasku sambil berjalan masuk ke kelas.
            Tidak kerasa aku sudah duduk dibangku kelas XI SMA swasta daerah jakarta selatan. Aku sangat bersyukur karena, aku salah satu siswa yang berprestasi di sekolah. alhamdulilah aku mendapatkan beasiswa yang terbilang jumlahnya cukup besar. Aku sangat senang jadi selama aku dikelas XI SMA aku tidak perlu merepotkan kedua orang tuaku untuk bayaran sekolah. ‘tuh gita kamu udah dapat beasiswa seneng kan? Mama pesen belajar lebih giat lagi ya biar bisa banggain mama sama bapak” mama berkata padaku sambil merangkul ku, pada saat itu hatiku seperti burung-burung yang baru dilepaskan dari sangkar bahagianya aku “iya mah makannya jangan lupa doain gita terus ya supaya jadi lebih pintar insyallah gita bakalan usaha terus” jawabku sambil tersenyum manis menatap mamaku.
            Karena aku sudah mendapat beasiswa dari sekolah, tentunya lumayan dari uang beasiswa itu diberikan kepada ku untuk uang saku. Keluarga ku memang keluarga yang sederhana jadi ketika aku meminta sesuatu kepada orang tua tidak saat itu juga barang yang aku minta langsung diberikan. Dan aku memanfaatkan uang beasiswa itu untuk membeli sebuah handphone yang aku inginkan. Aku senang sekali akhirnya apa yang aku inginkan terbeli tanpa merepotkan orang tua.
(di kantin) “kak reny tolong promot pin aku dong kak tapi buat anak satu sekolahan kita aja ya” aku bicara kepada salah satu kakak seniorku yang memang sudah lama akrab “ciee bebe baru yah? Hahaha oke deh aku promot ya” balas dengan tertawanya yang khas membuatku ingin tertawa juga “udah ya git”,”makasih kak” aku pergi sambil mencubit pipinya yang cabi itu. Tidak lama kemudian hape ku berbunyi tanda ada bbm atau ada yang menginvite karena aku minta di promote tadi. “waah!” aku terkejut “ada apa git?” salah temanku penasaran “ini wi kak tara ngeinvite gue. Gue ganyangka ahahhaha!” “yaudah cepet accept akhirnya yang lo tunggu tunggu git hahah” balasnya sambil menepuk-nepuk punggung ku.
“aduhhh.. udah punya kontak bbmnya masa iya gue ga bbm an sama dia. Tapi kalo gue duluan yang bbm gengsi lah” dalam hati aku berkata. Karena rasa penasaran yang kuat akhirnya aku memberanikan diri untuk mengechat dia terlebih dahulu alias chat duluan. Aku tidak menyangka ternyata di chat dia orangnya asik tidak seperti pada saat aku bertemu, dia adalah orang yang sangat cuek dan tidak mau tahu. Terlalu sering chat sama dia rasa ku kepadanya akhirnya semakin menjadi-jadi sampai aku berharap aku adalah orang yang bisa menjadi kekasihnya tetapi itu tidak mungkin karena aku sepertinya bukan tipe cewe yang dia mau. Lagi pula aku takut dia cuma php in aku. 
Chat an sama kakak ketos itu lumayan sering hampir setiap hari jadi ya bisa dibilang lama bisa juga dibilang baru sebentar aku pedekatean sama kakak ketos itu. Dan pada suatu malam dia tiba-tiba chat, “ta.. mau gak buka bersama di tempat makan sama kakak sama temen-temen kakak alumni SMP” hatiku merasa senang bercampur malu bercampur bingung, tapi aku memutuskan untuk ikut“oke kak aku ikut tapi kakak janji ya jangan cuekin aku disana nanti terus ajakin aku ngobrol yah jangan sibuk sama teman-temannya sendiri heheh” balas chatku. Dan kakak ketos itu mengiyakan permintaan ku.
Buka bersama pun selesai syukur lancar-lancar saja dan teman-temannya Tara itu tidak sombong. Aku dan dia pergi ke tempat parkir, tiba-tiba ia berkata kepadaku “ta kaka  suka sama gita, gita mau gak jadi pacar kaka?” dalam hati aku sangat terkejut, aku bertanya-tanya kepada diri sendiri apakah ini sungguhan? Apakah ini terlalu cepat? Oh tuhan bagaimana ini? Aku belum terlalu mengenal sifatnya, tapi jika aku tolak pasti aku akan menyesal tentu saja dia akan kecewa dan menjauhi ku. Aku tidak mau itu terjadi, aku memang menyimpan rasa sayang kepadanya. “oke kak.. gita mau kok jadi pacar kaka”jawabku sambil menunduk dan tersenyum karena aku tidak berani menatap matanya. “makasih ta udah mau nerima kaka” balasnya sambil tersenyum. Tanggal 3 agustus 2013 aku dan dia resmi jadian.Hati ku sangat senang karena cowo yang aku harapkan akhirnya menjadi kekasihku. Semenjak aku berpacaran dengannya tidak pernah sedikitpun terlintas pikiran-pikiran negatif tentangnya, dan aku rasa ia juga menyanyangiku.
Tujuh hari sudah aku berpacaran dengannya, tiba-tiba dia tidak ada kabar sama sekali sejak 2 hari yang lalu aku khawatir tiba-tiba ia menghilang tanpa kabar “kak wulan tara gada kabar sama sekali dari kemarin dia kemana ya kak? Gita khawatir” kebetulan aku sedang bersilaturahmi ke kampung halaman jadi aku tidak bisa menemuinya “udah ta dia mungkin lagi sibuk tunggu aja ya” balas chat kakak seniorku yang sangat dekat dengan ku juga. Seminggu berlalu tara yang tanpa kabar, aku tidak tahu harus bagaimana.
Suara telefon dari handphone ku berbunyi, itu tara! Tara kembali! Tara mengabari ku. “halo kak kakak kemana aja? Kok gitu sama gita? Ga ngasih kabar” omongku yang jelas sekali sangat khawatir dan rindu padanya “ta.. mungkin cukup sampai disini aja ya?” balasnya dengan suara yang kedengarannya sangat serius “loh emg kenapa kak? Yaudah deh kalo mau kaka kaya gitu gapapa” jawabku pasrah karena aku bingung harus mengatakan apalagi. Aku sangat kecewa waktu itu.
“yohana gue putus sama tara gatau kenapa dia gada kabar seminggu tiba-tiba dia mutusin gue lewat telefon”, “hah? Serius lo? Gada alesan yang jelas gitu dari dia kenapa tiba-tiba mutusin lo? Balas yohana “enggga yoh. Gue sayang banget sama dia tapi dianya begitu” ucapku “yaudah git sabar aja lagian kan lo baru sebentar sama dia lupain aja anggep aja dia tuh udah jahatin lo lagian baru sebentar deket udah jadian, biarin aja nanti dia dapetin karma” ujar yohana sahabatku.
            Lima bulan, ternyata aku belum bisa move on dari Tara susah banget rasanya. Sampe sekarang aku masih bertanya-tanya kenapa ia memperlakukan aku seperti itu. Sampai teman dekat dan sahabat-sahabatnya aku tanyakan mengapa ia begitu, tetapi mereka punya jawaban yang sama yaitu “tidak tahu”. Aku yakin karma itu pasti ada untuknya. Aku yakin dia akan kembali pada ku suatu saat entah itu kapan atau mungkin saja itu tidak akan pernah terjadi karna aku terlalu banyak berharap.
Akhir bulan desember sekolah ku mengadakan kelas meeting. Aku dan teman-teman OSIS ku mengadakan beberapa lomba salah satunya futsal, hobi yang sangat digemari tara. Selesai kelas meeting tiba-tiba sahabat ku yohana “gita dicariin  kak Tara tuh katanya mau ngomong sama lo” ucapnya “ohh dimana dia? didepan?” ujarku sambil menunjuk keluar kelas.
“ta.. kaka minta maaf ya sama perbuatan kakak ke gita waktu itu sumpah itu kakak ga maksud begitu kakak minta maaf banget” ujarnya “ya kenapa? Kenapa kakak begitu sama aku? Alasannya apa?” balasku dengan membuang muka “kakak itu belum bisa moeve on dari seseorang yang kakak suka. Tapi ternyata orang yang kakak suka gak suka sama kakak. Kalo dipikir2 kakak nyesel udah begitu sama gita, kakak minta maaf” balasnya dengan muka pasrah, “iya kak gapapa gita maafin kok” balasku dan aku pergi karena aku sudah agak muak padanya.
Dunia seakan berputar dimana dulu aku yang paling sering chat duluan kini berbalik. Dia yang kini sepertinya tidak mau kehilangan sosok aku dan rasa penyesalan dengan apa yang telah ia perbuat kepadaku. Rasa sayang yang tadinya memudar kini datang lagi rasa yang tidak ingin kehilangan sosok seorang tara. “ta temenin kakak makan yuk? Sekali aja” di chat “iya kak insyallah tapi kapan?” balasku “besok mau yah?” tanyanya “iya kak” jawabku
(disebuah tempat makan) ‘ta kakak pengen ngomong. Gita mau gak jadi pacar kaka lagi yang kedua kalinya? Kakak janji gabakal mgulangin kaya kemaren lagi kakak sayang sama gita. Maafin kakak” ucapnya “gita juga sayang kok sama kakak. Tapi gita takut kakak gituin gita lagi. Itu sakit” balasku dengan mata sudah tak tahan ingin menangis “iya kakak tahu itu sakit tapi tolong kasih kakak satu kesempatan lagi kakak janji gabakal gitu lagi ta.” Mohonnya, hati memang tak bisa dibohongi rasa sayangku sudah terlalu besar untukknya dan aku memutuskan “oke kak gita mau kok terima kakak lagi tapi janji jangan kecewain gita kaya kemren lagi” pintaku “iya ta kakak janji! Gabakal ! kakak bakalan sepenuh hati nyayangin gita” jawabnya dengan penuh keseriusan. Kami pun saling berjanji untuk saling menyanyangi dan tidak menyakiti. Tanggal 6 Januari 2014 kami resmi berpacaran kembali.
Sampai sekarang hubungan kami terus berlanjut. Aku harap aku akan tetap bersama dengannya sampai dipisahkan dengan waktu. Karena kami saling menyangi.


TAMAT